Tuhanku....
Dalam takut dan terbenam dibayangan dosa
Dan panasnya mentari sore yang menerpaku
Serta kejamnya malam yang memelukku
Tipisnya selimut mengungkung tubuh telanjangku
Biarkan aku jumpa hari esok....
Tamalanrea 290120
RAGA BOLEH MATI TAPI JIWA TIDAK!!!
Tuhanku....
Dalam takut dan terbenam dibayangan dosa
Dan panasnya mentari sore yang menerpaku
Serta kejamnya malam yang memelukku
Tipisnya selimut mengungkung tubuh telanjangku
Biarkan aku jumpa hari esok....
Tamalanrea 290120
Wahai anak muda bangunlah
Mentari telah meninggi
Subuh berlalu dengan dinginya
Dan jangan biarkan sujud pukul 12.30 berlalu
Bangunlah....
Walau hanya tuk menyaksikannya
Kita ditakdikan bersua disini
Mencoba mengayunkan pedang pucuk ilalang
Pada dunia yang ganas
Dan kita kan bersama
Menikamnya dalam-dalam pada kesombongan yang datang menari pada kita
Hari-hari
Sadari satu hal :
”Mahzab Green Ranch Palace mengajarkan kita ketegaran dengan dirinya yang ringih”
Menjadikan dirinya maskot jiwa, kita tak perlu malu
Karena Tuhan masih mengizinkannya berdiri
Meski dosa-dosa kita menambah beban pada usianya yang tak lagi muda
Makna kebersamaan bagi kita
Adalah kelaparan yang masih saja tak mampu menekan tawa dan canda kita hari-hari
Itulah kita
Yang tak pernah lepas senyum dan makna cinta
Wahai...
Bangunlah
Mentari telah meninggi
Subuh berlalu dengan dinginya
Dan jangan biarkan sujud pukul 12.30 berlalu
Bangunlah....
Walau hanya tuk menyaksikannya
Grp tamalanrea, 21012007
Lengkap sudah kita malam ini....kawan
Ketiban bulan
Berpayung lilin langit
Katamu itu ibarat mata kekasihmu yang sayu
Ha..ha..ha..
Kawan...
Cinta itu laksana samurai yang tajam
Tak dirasa datang menikam
Tapi anehnya..
Yang merasakan memendam bunga-bunga didalam luka hatinya
Dan memimpikan kisah laila majnun
Ah kawanku yang sedang jatuh cinta
Biarkan saja bintang jatuh itu membawa rasamu padanya
Dan menjelaskan
Dirimu yang mengalahkan malam ’tuk dirinya
Lengkap sudah kita malam ini
Ketiban bulan
Dan bahkan bersua merahnya fajar
Tamalarea21012007
Memang benar...kawan
Rasa yang terberi membongkar kesepian
Dan kadang tak bersahabat
Membuat kedinginan
Kehilangan jati diri dan kasih sayang
Sempat itu terlontar dibibirmu
Menjelang ledakan azan
Dilangit
Yang jua tak bersahabat
Tapi...
Bukankah ini pagi yang kita tunggu?
Biarkan kedinginan menjelma kesegaran abadi
Bangkitkan diri
Dengan pelukkn pelukan arsy
Kita bisa bicara
Dan...
Ini saatnya mengancungkan kepalan tangan
Bukankah?
Ini pagi yang kita tunggu
Tamalanre 21012007